salah satu kegiatan yang ada di rumah inklusif. simple, tapi tujuannya besar. kami disini mempunyai harapan agar masyarakat di sekitar kami bisa memahami kami, bahwa kami adalah bagian dari mereka. salam inklusif...
Sekolah adalah tempat bagi setiap anak belajar secara formal untuk mendapatkan layanan pendidikan sebagai bekal bagi mereka dalam menghadapi masa depannya. Setiap anak menginginkan mereka dapat diterima dan menjadi bagian dari komunitas di sekolah, keluarga dan masyarakat. Bagaimana dengan teman-teman yang berkebutuhan khusus atau yang biasa kita kenal dengan nama Difabel? Apakah hak-hak mereka sudah terpenuhi? Mari kita tengok disekitar kita, khususnya di kota kita tercinta, Kota Kebumen. Banyak dari saudara-saudara kita yang berkebutuhan khusus yang belum bisa merasakan nikmatnya memakai seragam sekolah, bagaimana senangnya bermain dengan teman sebayanya. Banyak hal yang membuat saudara kita menjadi semakin terpuruk dalam kesendiriannya. Orang tua yang malu mempunyai anak difabel, masyarakat yang masih memandang sebelah mata, bahkan perhatian pemerintah yang masih kecil dalam memberikan pelayanan dalam akses pendidikan, pekerjaan dan hal-hal yang lain. Hal apa yang bisa kita lakukan? Mulailah dengan merubah pola pikir kita, cara pandang kita dalam melihat saudara-saudara kita yang mempunyai kebutuhan khusus (difabel). cara pandang yang melihat mereka SETARA dengan kita. Setara dalam hal apapun, pendidikan, pekerjaan, berkumpul dan lain-lain. 
“Hargailah mereka sebagai makhluk Tuhan yang sempurna”

 seperti diatas, adalah selebaran yang diberikan kepada warga kebumen yang menikmati minggu pagi (17/5) di CFD (car free day) di Alun-alun Kebumen. acara ini dilaksanakan sebagai rangkaian acara peresmian Rumah Inklusif - Rumah Ramah Difabel pada hari sebelumnya.

Setelah melakukan longmarch mengitari Alun-Alun, para peserta longmarch membuat sebuah lingkaran dan belajar BISINDO, saling belajar bahasa isyarat indonesia.
25 Agustus 2015
Kebumen, Komunitas Difa Kebumen bekerjasama dengan UCP jogjakarta memberikan bantuan kursi roda bagi anak-anak yang tuna daksa dan Cerebral Palsy dilingkungan kabupaten kebumen. Bantuan kursi roda ini diberikan kepada 6 anak yang sebelumnya sudah melakukan cek pengukuran badan untuk ukuran kursi roda yang akan diterima. Kegiatan ini dilaksanakan di Rumah Inklusif yang beralamatkan di Desa Kembaran, sebelah timur Polres Kebumen. “bantuan kursi roda ini sebagai bentuk misi kemanusian UCP yang bekerja sama dengan Komunitas Difa Kebumen dalam membantu sesama tanpa memandang latar belakang yang dimiliki oleh calon penerima bantuan,” kata Muinatul Khoiriyah sebagai Koordinator Komunitas Difa Kebumen. Dengan adanya bantuan kursi roda ini diharapkan bisa memberikan akses kepada anak-anak yang mempunyai keterbatasan agar lebih mudah dalam beraktifitas dalam kesehariannya. Melihat kondisi penyandang disabilitas di kebumen sendiri, masih banyak yang belum mempunyai akses ataupun fasilitas yang seharusnya mereka dapatkan. Lanjut Iin, sebutan akrab koordinator Komunitas Difa ini. Disaat ini juga (kemarin), dilaksanakan pula pengukuran badan 4 orang anak Cerebral Palsy untuk bantuan kursi roda pada periode selanjutnya. Batuan kursi roda ini tidak hanya untuk anak-anak tetapi juga untuk dewasa yang membutuhkan. Kegiatan penyaluran bantuan kersi roda ini merupakan salah satu hal yang bisa dilakukan dari Komunitas Difa Kebumen untuk teman-teman difabel. Selain penyaluran bantuan fisik, komunitas ini juga melakukan penyadaran bagi masyarakat umum melalui kegiatan rutin yang dilakukan agar lebih memperhatikan temen-temen difabel. Berikan haknya, mudahkan aksesnya. Pungkas Iin.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka penguatan kapasitas guru dan pendamping rumah inklusif yang dilaksanakan pada bulan Maret 2015. kegiatan ini dilakukan di mushola al-furqon kembaran, sekretariat Rumah Inklusif.